Djohari Kahar adalah lulusan Universitas Diponegoro yang berada di Semarang. Ia memperoleh gelar sarjana dalam bidang Teknik Elektro pada tahun 1996. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Djohari aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan dan pernah menjadi Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Semarang.
Karir politik Djohari dimulai ketika ia bergabung dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Pada pemilihan umum legislatif tahun 2014, ia berhasil terpilih sebagai anggota DPR untuk pertama kalinya. Kiprahnya di dunia politik semakin menanjak ketika ia dipercaya untuk menjadi Anggota Badan Legislasi DPR periode 2014-2019.
Selain itu, Djohari juga aktif dalam beberapa komisi di DPR. Ia menjadi anggota Komisi IV yang bertanggung jawab terhadap urusan bidang energi dan sumber daya mineral serta lingkungan hidup. Selain itu, ia juga turut aktif di Komisi VIII yang mengurusi bidang agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan.
Agama yang dianut oleh Djohari Kahar adalah Islam. Hal ini terlihat dari perannya di Komisi VIII yang mengurus urusan agama. Dalam menjalankan tugasnya, Djohari sering mengadvokasi isu-isu keagamaan dan berperan dalam memperjuangkan kepentingan umat Muslim di Indonesia.
Sebagai seorang politikus, Djohari juga memiliki pandangan yang khas terhadap berbagai isu politik dan sosial di Indonesia. Ia sering mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilainya tidak tepat dan menyampaikan solusi alternatif melalui pidato atau pernyataan publik.
Djohari Kahar merupakan salah satu politikus muda yang menonjol dalam dunia politik Indonesia. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman organisasinya, ia telah membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang peduli dengan perkembangan bangsa dan berupaya memajukan Indonesia melalui jalur politik.