Sejak muda, Ade Armando telah menunjukkan minatnya terhadap dunia politik dan kegiatan sosial. Ia aktif dalam kepemudaan, bergabung dengan organisasi-organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Pada tahun 1980-an, ia menjadi salah satu pendiri Komite untuk Studi Kritis tentang Militerisme (KSKM), yang merupakan sebuah organisasi masyarakat sipil yang berfokus pada masalah-masalah militerisme di Indonesia.
Selain itu, Ade Armando juga dikenal sebagai seorang akademisi. Ia menyelesaikan pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1979 dan meraih gelar doktor dalam bidang hukum dari Universitas Leiden, Belanda pada tahun 1994. Saat ini, ia mengajar sebagai dosen tetap di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Karir politik Ade Armando juga sangat cemerlang. Ia pernah menjadi anggota DPR/MPR RI periode 1999-2004 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI yang membidangi hukum, hak asasi manusia, keamanan nasional, dan tata negara.
Agama yang dianut oleh Ade Armando adalah Islam. Meskipun demikian, ia dikenal sebagai sosok yang sangat berpandangan luas dan berkepala terbuka terhadap semua agama dan kepercayaan. Ia sering kali menyuarakan pentingnya pluralisme agama dan mengadvokasi hak-hak minoritas.
Selain aktif di dunia politik dan akademik, Ade Armando juga menulis beberapa buku yang berkaitan dengan isu-isu politik, keadilan sosial, dan hak asasi manusia. Beberapa karyanya antara lain “Politik Hukum Pidana”, “Hukuman Mati: Perspektif HAM”, dan “Kebijakan Pertahanan Negara di Indonesia”.
Dalam perjalanan hidupnya, Ade Armando telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam memperjuangkan hak-hak asasi manusia. Salah satu penghargaan yang paling signifikan adalah Penghargaan Yap Thiam Hien pada tahun 1998.
Dengan segala dedikasi dan sumbangsihnya dalam perjuangan untuk keadilan sosial serta hak asasi manusia di Indonesia, Ade Armando tetap menjadi salah satu tokoh yang dihormati dalam dunia politik Indonesia. Ia terus berupaya untuk memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, kebebasan berpendapat, serta perlindungan terhadap minoritas di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang semakin heterogen.